Selasa, 08 Juni 2010

Strategi dan Kebijakan Sanitasi Kota

VISI DAN MISI SANITASI KOTA


Visi:


“Terselenggaranya sanitasi kota yang efektif, berkualitas dan berkesinambungan menuju kota Pekanbaru sehat dengan melibatkan peran serta masyarakat dan tata-kelola yang baik”


Misi:

  1. Meningkatkan layanan prasarana dan sarana sanitasi kota sesuai dengan standar pelayanan minimal yang telah ditentukan, serta biaya yang terjangkau dan aman bagi lingkungan dan kesehatan
  2. Meningkatkan peran serta masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha
  3. Meningkatkan tata kelola sanitasi kota efisien, efektif, cepat dan transparan


TUJUAN DAN TARGET PEMBANGUNAN SANITASI KOTA


Tujuan:

  1. Tersedianya perencanaan sektor sanitasi yang terpadu dan menyeluruh dan merupakan komitmen bersama bagi terselenggaranya tata kelola sanitasi yang baik dan didukung sepenuhnya oleh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha,
  2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana sektor sanitasi yang berkualitas secara bertahap, sinambung dan konsisten, baik di tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan maupun kota.
  3. Terselenggaranya pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi yang telah dibangun secara swadaya dan mandiri
  4. Meningkatnya partisipasi masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam mempercepat pembangunan sektor sanitasi
  5. Meningkatnya kinerja dan tata kelola sanitasi yang didukung oleh kelembagaan, SDM, peraturan perundangan, dan pembiayaan.

Target:


(1) Pengelolaan Air Limbah Domestik:

  • Menghilangkan kebiasaan BAB di sembarang tempat (No BABS)
  • Menyediakan MCK bagi masyarakat yang belum terlayani atau rawan sanitasi
  • Meningkatkan akses dan tingkat pelayanan sanitasi, terutama bagi penduduk berpendapatan rendah, kawasan perumahan padat dan rawan sanitasi
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas septiktank, menghindari salah disain, kebocoran (leak),dll.
  • Meningkatkan kedisiplinan warga dalam pengurasan septiktank secara reguler
  • Meningkatkan jumlah dan kualitas armada truk pengangkut lumpur tinja
  • Meningkatkan kinerja IPLT Muara Fajar dan penambahan IPLT baru di beberapa lokasi baru di pinggiran kota

(2) Pengelolaan Persampahan

  • Meningkatkan kedisiplian warga untuk melakukan 3R dan komposting
  • Meningkatkan volume sampah terangkut
  • Meningkatkan jumlah dan kualitas Tempat Pembuangan Sampah Sementara
  • Meningkatkan tingkat pelayanan dan area yang dapat dilayani
  • Meningkatkan jumlah dan kualitas armada pengangkutan sampah
  • Meningkatkan TPA Muara Fajar menjadi sanitary landfill

(3) Penataan Sistem Drainase Lingkungan

  • Meningkatnya resapan air ke dalam tanah, melalui lubang-lubang biopori, sumur resapan, dan parit resapan.
  • Meningkatkan luasan kolam-kolam penampungan air, waduk-waduk, dan sejenisnya
  • Memperbaiki kondisi saluran drainase dan sarana pendukungnya (pintu-pintu air, pompa-pompa, dll).

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SANITASI KOTA


Kebijakan pembangunan sanitasi kota Pekanbaru mencakup upaya:

  1. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengelolaan sanitasi yang terpadu, berkelanjutan dan didukung oleh berbagai pihak.
  2. Meningkatkan kebutuhan layanan prasarana dan sarana sanitasi yang baik dan sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan permukiman dan sosial-budaya
  3. Meningkatkan kemampuan penyediaan layanan untuk memenuhi kebutuhan sanitasi
Ketiga aspek tersebut saling berkaitan. Pada tahap awal sangat dibutuhkan upaya untuk membangun iklim yang kondusif melalui tata kelola sanitasi yang baik, khususnya melalui penguatan kelembagaan dan komitmen dari SDM yang terlibat, pembenahan peraturan perundangan, adanya dukungan anggaran Pemerintah sebagai pemicu (trigger) bagi pengembangan sanitasi jangka panjang.

Dengan adanya iklim sanitasi yang kondusif tersebut, dan kemudian diikuti dengan sosialisasi dan edukasi yang tepat kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kebutuhan (demand) terhadap pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang baik dan aman bagi lingkungan. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya pihak-pihak penyedia produk dan jasa layanan sanitasi (supply), seperti jasa perencanaan, jasa pengurasan dan pengangkutan lumpur tinja, jasa pengangkutan sampah, usaha komposting, kontraktor septiktank dan IPAL, biofil dan bor biopori, dll. Bila kerjasama tiga komponen ini berlangsung dengan baik maka permasalahan sanitasi dapat segera diatasi.


Beberapa faktor penting yang sangat menentukan dalam implementasi Strategi Sanitasi ini adalah:

  • Pemasaran sanitasi dan peningkatan peran-serta masyarakat
  • Penguatan kelembagaan dan pengembangan kapasitas
  • Pengembangan berbagai alternatif sumber pendanaan, misalnya melalui meso-financing, kerjasama dengan lembaga donor luar negeri, dll.
  • Peningkatan peran-serta dunia usaha, misalnya melalui kerangka kerjasama Kemitraan Pemerintah dan Swasta
  • Sistem informasi dalam rangka mendukung perencanaan, operasi dan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar